Senin, 24 September 2007

PARA ALUMNI ITB JANGAN SALAH PILIH LAGI KETUA UMUM IA-ITB

Dikutip dari milis IA-ITB

Musim pemilihan Ketua Umum IA-ITB kembali berputar. Masa
yg sering sangat meriah tapi selalu berakhir dengan sangat
anti klimaks di setiap ujung akhir kepengurusan.

Ada banyak pelajaran dari para Ketua Umum IA-ITB:
1. Sebagian besar Ketua Umum IA-ITB KEMUDIAN terpilih
menjadi Menteri Kabinet RI yakni Sanyoto Sastrowardoyo,
Giri Soeseno, Cacuk Sudariyanto. Kekecualian adalah AA
Laksamana Sukardi, sebagai dinyatakannya pada saat
kampanye, saya sudah jadi Menteri Kabinet Gotong Royong
sebelum jadi Ketua IA-ITB. Pernyataan AA ini untuk menepis
anggapan IA-ITB dijadikan tunggangan politis. Tapi apapun
dalih dan hidden agenda mereka, yang jelas kontribusi
mereka kepada kemajuan IA-ITB seperti yang selayaknya
ikatan alumni kampus yg menyandang nama besar nyaris MINIM
SEKALI!
2. "Dosa" para Ketua Umum IA-ITB adalah terlalu memanjakan
anggota tim kampanye masuk ke dalam kabinetnya. Mereka
hanya cari kehormatan di IA-ITB dan bukannya memberikan
kehormatan kepada IA-ITB agar sejajar dengan ikatan alumni
kampus di dunia seperti ikatan alumni MIT, Harvard, Tokyo
University dsb. Program kerja mereka yg muluk2 tak ada
implementasinya.
3. "Dosa" para Ketua Umum IA-ITB adalah ingin dapat
kehormatan dari nama besar ITB yg melekat pada Ikatan
Alumni tapi TAK MAU MENGATUR WAKTU SECARA EFEKTIF untuk
IA-ITB dan almamater.
4. "Dosa" kita selaku pemilih adalah "dibodohi" oleh para
kandidat pada saat mereka kampanye. Mitos Ketua IA-ITB
"harus" dari kalangan pejabat ternyata masih melekat pada
benak alumni ITB bahkan sampai era reformasi sekarang ini.
Kumaha euy? Alumni ITB pemilih berdosa telah
menanggalkan sikap egaliter Manusia ITB, sikap extrovert
Manusia ITB, sikap demokrat Manusia ITB, sikap tak mau
diatur karena kemandirian positip Manusia ITB, hanya
karena silau dengan nama2 calon yg telah kena penyakit
kegenitan selebriti. "Aing katipu pokona mah", kata orang
Bandung mah.
5. Supaya "teu katipu deui", pilih berdasarkan keyakinan
diri masing dengan antara lain mengacu kepada pengalaman
"ditipu" oleh para Ketua Umum IA-ITB.

Salam dari seorang Manusia ITB,
Cardiyan HIS

Tidak ada komentar: